alert("WELCOME TO elfa Fajri's BLOG");

Selasa, 15 November 2011

KANDUNGAN KLOROFIL DAN PERTUMBUHAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis) PADA TINGKAT PENYEDIAAN AIR YANG BERBEDA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume penyiraman yang tepat untuk tanaman kacang panjang (V. sinensis) sehingga diperoleh kandungan klorofil dan pertumbuhan yang maksimal. Harapannya, dengan mengetahui volume penyiraman yang tepat untuk tanaman kacang panjang, dapat digunakan sebagai acuan dalam penyiraman sehingga dapat diperoleh kandungan klorofil dan pertumbuhan yang maksimal.
Penelitian dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut:
1.      Persiapan benih
2.      Persiapan media tanam
3.      Biji V. sinesis hasil seleksi ditanam dalam media yang telah disiapkan.
4.      Pengukuran kapasitas lapang untuk menentukan volume Penyiraman.
5.      Media tanam ditimbang berat basah dan berat keringnya.
Variabel yang diamati adalah :
a.       Tinggi Tanaman
b.      Barat Basah
c.       Berat Kering
d.      Kandungan Klorofil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kacang panjang dengan perlakuan penyiraman ½ kapasitas lapang (volume 342 mL) memperlihatkan pertumbuhan yan cenderung lebih bagus daripada tanaman dengan perlakuan penyiraman berdasarkan kapasitas lapang (volume 683 mL) dan penyiraman 3/2 kapasitas lapang (volume 1025 mL). Tanaman dengan perlakuan penyiraman ½ kapasitas lapang mempunyai tinggi tanaman yang cenderung lebih tinggi serta barat basah dan berat kering yang cenderung lebih besar dari tanaman penyiraman berdasarkan kapasitas lapang dan penyiraman 3/2 kapasitas lapang. Perbandingan antara penyiraman berdasarkan kapasitas lapang dan penyiraman 3/2 kapasitas lapang menunjukkan bahwa tanaman penyiraman berdasarkan kapasitas lapang mempunyai tinggi tanaman yang cenderung lebih tinggi serta berat basah dan berat kering yang cenderung lebih besar daripada tanaman penyiraman 3/2 kapasitas lapang.
Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kacang panjang paling optimal adalah ada tanaman dengan perlakuan volume penyiraman setengah dari kapasitas lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa V. sinensis dengan perlakuan penyiraman berdasarkan kapasitas lapang menunjukkan kandungan klorofil yang cenderung lebih banyak daripada V. sinensis dengan perlakuan penyiraman ½ kapasitas lapang dan penyiraman berdasarkan kapasitas lapang.
Faktor utama pembentuk klorofil adalah nitrogen (N). Unsur N merupakan unsure hara makro. Unsur ini diperlukan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Unsur N diperlukan oleh tanaman, salah satunya sebagai penyusun klorofil.
Semakin banyak air yang ada di dalam tanah maka semakin banyak pula amonia yang diangkut menuju ke daun. Semakin banyak amonia yang ada dalam daun maka semakin banyak pula klorofil yang terbentuk.
Habitat yang sesuai untuk Rhizobium sp ini dapat meningkatkan kemampuan bakteri ini dalam mengikat N2. N2 selanjutnya akan diubah menjadi amonia yang larut dalam air dan kemudian terangkut ke daun. Hal ini menyebabkan sintesis klorofil pada daun menjadi optimal. Sehingga kacang panjang dengan volume penyiraman sesuai dengan kapasistas lapang mempunyai kandungan klorofil yang cukup banyak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar