alert("WELCOME TO elfa Fajri's BLOG");

Selasa, 15 November 2011

Jambu Mete (Anacardium occidentale L.)

Jambu Mete (Anacardium occidentale L.)

Kunci determinasi dari jambu mete:
1b  : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………………..……2.
2b  : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)………………………………..…3.
3b  : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas…………………………………………………………………………..4.
4b  : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas…………………………………6.
6b   : Dengan daun yang jelas………………………………………………….…7.
7b   : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya………..9.
9b   : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………….10.
10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………………………..11.
11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas…………………………………………………...…………………….12.
12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali...………………………………………………...…………………..13.
13b  : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain………………………….………………..14.
14a  :  Daun tersebar, kadang-kadang berhadapan………………………………15.
15a : Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangka sampai bercangap menyirip rangkap………………………………………………………109.
109b:  Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau……………...119.
119b:  Tanaman lain……………………………………………………………120.
120b:  Tanaman tanpa getah………………………...………………………....121.
128b:  Daun lain. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah berakar…...
            …………………………………………………………………………..129
129b: Tidak ada upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit atau banyak mengelilingi batang…………………………………………….135
135b:  Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua…………………………136
136b:  Susunan tulang daun menyirip atau menjari…………………………….139
139b:  Tidak ada bekas berbentuk cincin yang melingkar pada cabang………..140
140b:  Kelopak tanpa kelenjar demikian………………………………………..142
142b:  Cabang tidak demikian…………………………………………………..143
143b:  Sisik demikian tidak ada………………………………………………...146
146b:  Tanaman tidak berduri atau tidak berduri tempel (buah diabaikan)…….154
154b:  Bunga tidak dalam bongkol dengan daun pembalut sedemikian………..155
155b:  Bunga tidak tertanam pada tangkai daun………………………………..156
156b:  Bakal buah menumpang…………………………………………………162
162b:  Ujung tangkai daun tanpa kelenjar………………………………………163
163b:  Rumput-rumputan, atau setidak-tidaknya bukan bunga yang berbilangan 3..
            …………………………………………………………………………..167
167b:  Bunga tidak demikian…………………………………………………...169
169b:  Bunga tak bertaji………………………………………………………...171
171b:  Tangkai sari lepas, kepala sari kadang-kadang berlekatan……………...177
177a:  Bunga setidak-tidaknya sebagian berkelamin satu………………………178
178a:  Bunga tersusun berulang dalam malai yang majemuk. Benang sari yang fertil satu, jarang dua……..……………...………………68. Anacardiaceae
2b  : Daun panjangnya kurang daripada 2 kali lebar. Benang sari 1 (2); staminodia 6-8. ujung tangkai buah (buah semu) jauh lebih besar dari pada buah sesungguhnya…...……………………………………………2. Anacardium

Analisis:
Jambu mete merupakan pohon yang berperawakan pohon kecil dan periodesitasnya perennial, memiliki perakaran tunggang. Batangnya memiliki percabangan simpodial dengan arah tumbuh batang yang tegak lurus, bentuk batangnya bulat dan pemukaannya kasar. Bagian daunnya tidak lengkap, tata letak daunnya tersebar, bentuk daunnya adalah bulat telur terbalik dan bagian pangkalnya berbentuk meruncing dan ujungnya membulat. Tepi daunnya rata dengan pertulangan daun yang menyirip. Sifat bunganya sempurna dan sifat buahnya adalah semu tunggal.
Klasifikasi berdasarkan Cronquist:
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Magnoliophyta
Classis                         : Magnoliopsida
Sub classis                   : Rosidae
Ordo                            : Sapindales
Familia                        : Staphyleaceae
Genus                          : Anacardium
Species                        : Anacardium occidentale L.
Kunci determinasi: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156b-162b-163b-167b-169b-171b-177a-178a..…68. Anacardiaceae-2b……2. Anacardium.

http://images.ookaboo.com/photo/m/Koeh_010_m.jpg http://www.botanicalgarden.ubc.ca/potd/anacardium_occidentale.jpg

Kladogram
Kladistika (dari bahasa Inggris: cladistics > bahasa Yunani Kuna: κλάδος, klados, "cabang") adalah ilmu dalam sistematika mengenai cara mengelompokkan berbagai komponen berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Kladistika bersifat kuantitatif (banyak menggunakan informasi angka/bilangan) dan banyak memakai prinsip statistika dan geometri.
Penerapannya pertama kali dilakukan terhadap organisme hidup oleh seorang entomolog Jerman, Willi Hennig. Hennig sendiri menamakannya "sistematika filogenetik". Dalam taksonomi biologi, komponen yang dimaksud adalah spesies atau unit takson lainnya. Penamaan "kladistika" diberikan oleh ilmuwan lain.
Kladistika dianggap sebagai pengembangan dari fenetika, suatu cara pengelompokkan kuantitatif dalam sistematika biologi yang berbasis pada kemiripan morfologi. Agak berbeda dari fenetika, kladistika mendasarkan diri pada ciri-ciri evolusioner dan molekuler. Ilmu ini banyak dipakai dalam filogeni/filogenesis/filogenetika. Ketika diterapkan dalam filogeni, kesamaan ciri-ciri molekuler yang dikuantifikasi dan didukung oleh keluaran kladistika diberi tafsiran evolusioner. Oleh sebab itu, dalam kladistika pengelompokkan selalu diarahkan pada pembentukan klad yang tuntas (mencakup semua komponen yang termasuk di dalamnya).
Karena sifatnya yang lebih universal, kladistika sekarang dipakai pula dalam bidang-bidang lain, seperti sastra dan linguistika. Contoh penerapan dalam sastra adalah penggunaannya dalam pengelompokkan berbagai versi manuskrip Canterbury Tales. Dalam linguistika, kladistika dipakai untuk melakukan pengelompokan ulang bahasa-bahasa Austronesia.
Keluaran dari kladistika yang pokok adalah kladogram (cladistic dendrogram), Suatu diagram percabangan yang dianggap mewakili hubungan kekerabatan di antara organisme/komponen yang dikelompokkan. Kladogram dapat dianggap sebagai pohon evolusi. Kladogram dibuat dengan memanfaatkan ratusan ribu hingga jutaan informasi genetik, baik berupa penanda maupun sekuens DNA danRNA. Penggunaan komputer tidak dapat diabaikan dalam kajian ini.
 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/11/Tree_of_life_SVG.svg/350px-Tree_of_life_SVG.svg.png
Pohon evolusi, salah satu bentuk kladogram. Pohon evolusi ini dibuat dari data urutan genetik semua organisme hidup yang telah sepenuhnya disekuensing.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dc/Phylogenetic-Groups.svg.png/350px-Phylogenetic-Groups.svg.png
Tiga situasi pengelompokan yang dapat dijumpai. Contoh kladogram ini menunjukkan hubungan evolusioner pada vertebrata. Kelompok berwarna merah ("hewan berdarah panas") bersifat polifiletik, kelompok berwarna biru (Reptilia) bersifat parafiletik, karena Reptilia tanpa mencakup Aves (unggas) tidak tuntas. Berdasarkan prinsip kladistika, terbentuk suatu klad dalam vertebrata, Sauropsida, yang monofiletik (warna kuning).

http://schoolworkhelper.net/wp-content/uploads/2010/12/cladogram.gif
Dari asumsi bahwa semua jenis spesies telah berevolusi dari moyang bersama, semua spesies berevolusi melalui serangkaian peristiwa dimana spesies leluhur memunculkan spesiess baru, masing-masing sehingga menimbulkan linage baru. Hal ini dapat diilustrasikan pada kladogram, rekonstruksi hubungan filogenik dari sejarah evolusi didasarkan pada evaluasi yang cermat dari berbagai macam bukti, termasuk rekaman fosil, anatomi komparatif, biokimia dan genetika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar