Pendahuluan / Manfaat
Seperti diketahui bahwa sebagian besar desa-desa di Indonesia merupakan daerah penghasil padi, dimana limbah sekam padi atau gambut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan sistem gasifikasi. Selain berdasarkan ketersediaan sumberdaya energi di suatu daerah, pengembangan program listrik pedesaan ini harus pula memenuhi kriteria kehandalan yang tinggi baik dari segi kualitas, kuantitas, dan harga listrik yang layak.
Dengan program listrik pedesaan yang menggunakan gasifikasi limbah biomasa atau gambut ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan industri kecil dan rumah tangga, dimana kaitannya bisa membantu program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan.
Dari | Sampai | |
Penduduk | 125 jiwa | 2.000+ jiwa |
Rumah Tangga | 25 Rumah Tangga | 400+ Rumah Tangga |
Pemakaian Listrik per Rumah | 150 Watt-jam/hari | 1000 Watt-jam/hari |
Penggunaan Listrik | Penerangan,Radio,TV | Pemakaian produktif |
Sumber Energi Terbarukan | Tidak Ada | Matahari, Angin, Air, Biomasa, Gambut |
Ekonomi | Miskin | Swasembada |
Jarak dengan Jaringan PLN | Jauh, Terisolir | Dekat |
Kondisi Lingkungan | Hutan Tropis | Pantai |
Daerah | Berbukit | Datar |
Jalur Perhubungan | Sangat Susah | Mudah Dicapai |
Tabel 1. Tipikal Kondisi Pedesaan di Indonesia
PERALATANBioner – 1 terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem gasifikasi (gasifier/reaktor), sistem pembersihan dan pendinginan gas, dan sistem pembangkit tenaga listrik dan atau penggerak utama (tenaga pompa air, penggilingan padi, dll).
PERSIAPAN1. Isi bak air sampai tanda batas Max
2. Penuhi hopper dengan sekam
3. Isi tungku dengan sekam sampai sebelum lobang tertutup (± 30 cm dari lobang teratas)
4. Buka penuh kran A, B, dan C dengan memutar roda kran kekiri
5. Tutup saluran dari gasifikasi diesel dengan memutar roda kran D kekiri
PENGOPERASIAN1. Set Diesel pada putaran 1500 RPM atau 50 Hz
2. Putarlah kran B kearah menutup (putar kanan) secara perlahan-lahan hingga beda tinggi air pada pipa E menunjuk 2 slip (± 5 cm)
3. Nyalakan sekam dalam tungku merata dengan kain bekas yang telah dibasahi dengan minyak solar.
4. Setelah nyala tekan hampir merata keseluruh permukaan, tambahkan sekam diatasnya setebal ± 5 cm merata dengan jalan membuka pintu hopper F dan menutupnya kembali
5. Tunggu hingga nyala sekam timbul dipermukaan, kemudian penuhi tungku dengan sekam dengan membuka pintu F penuh.
6. Masukkan gas ke Diesel
2. Penuhi hopper dengan sekam
3. Isi tungku dengan sekam sampai sebelum lobang tertutup (± 30 cm dari lobang teratas)
4. Buka penuh kran A, B, dan C dengan memutar roda kran kekiri
5. Tutup saluran dari gasifikasi diesel dengan memutar roda kran D kekiri
PENGOPERASIAN1. Set Diesel pada putaran 1500 RPM atau 50 Hz
2. Putarlah kran B kearah menutup (putar kanan) secara perlahan-lahan hingga beda tinggi air pada pipa E menunjuk 2 slip (± 5 cm)
3. Nyalakan sekam dalam tungku merata dengan kain bekas yang telah dibasahi dengan minyak solar.
4. Setelah nyala tekan hampir merata keseluruh permukaan, tambahkan sekam diatasnya setebal ± 5 cm merata dengan jalan membuka pintu hopper F dan menutupnya kembali
5. Tunggu hingga nyala sekam timbul dipermukaan, kemudian penuhi tungku dengan sekam dengan membuka pintu F penuh.
6. Masukkan gas ke Diesel
CONTACT PERSON:Ir. Syafriadi
Dr. Hamzah Hilal
Ir. Rohmadi Ridlo, MSc
Ir. Iswan Abdur Rahman
Direktorat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam
BPPT Gedung II Lantai 19 Jl. Thamrin No. 8 Jakarta
Telpon 316.9742, 316.9701
Dr. Hamzah Hilal
Ir. Rohmadi Ridlo, MSc
Ir. Iswan Abdur Rahman
Direktorat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam
BPPT Gedung II Lantai 19 Jl. Thamrin No. 8 Jakarta
Telpon 316.9742, 316.9701
Tidak ada komentar:
Posting Komentar