Pendahuluan
Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan. Beberapa contoh minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak lawang dan dan lain-lain.
Penetapan yang dilakukan dalam praktikum ini ialah:
- Penetapan kadar eugenol dalam minyak cengkeh
Minyak atsiri yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan cengkeh. Sebagian besar Eugenol. Eugenol termasuk golongan Fenol, sehingga dapat disabunkan oleh NaOH membentuk garam. Natrium eugenolat yang larut dalam air. Dengan melakukan penyabunan minyak cengkeh pada alat labu Cassia yang berskala pada lehernya, karena terpen tidak dapat disabunkan dan tidak larut dalam air, maka volume terpen bisa diketahui. Volume minyak eugenol dapat diketahui dari selisih anatara volume minyak cengkeh dikurangi volume terpen.
- Penetapan kadar sitronellal dalam minyak sereh
Minyak sereh diperoleh dari hasil penyulingan batang atau akar tumbuhan sereh. Minyak sereh merupakan sumber geraniol dan sitronellal. Mutu minyak sereh ditentukan oleh kandungan kedua komponen tersebut terutama sitronellal. Sitronellal termasuk golongan alkanal. Sehingga dapat ditetapkan dengan Metode Asidimetri, dimana sitronellal direaksikan dengan hidroksilamin-HCl akan membebaskan HCl, lalu HCl direaksikan dengan KOH-alkohol berlebih, maka kelebihan KOH-alkohol akan dititar oleh HCl. Dengan dilakukan blanko, maka kadar sitronellal dapat diketahui.
Penetapan Kadar Eugenol
Dalam Minyak Cengkeh
Dasar
Eugenol termasuk golongan Fenol yang dengan NaOH akan membentuk Na-Eugenolat yang larut dalam air. Sedangkan terpen tidak disabunkan dan tidak larut dalam air, sehingga volume terpen dapat diketahui. Dengan diketahui volume terpen, maka volume Eugenol pun dapat diketahui.
Reaksi
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan:
- Pipet gondok 10 ml
- Labu Cassia 100 ml
- Penangas air
- Gelas ukur
Bahan-bahan yang digunakan:
- Minyak cengkeh
- Larutan NaOH 10 N
Cara Kerja
- Dipipet 10 ml minyak cengkeh
- Dimasukkan ke dalam labu Cassia 100 ml
- Ditambahkan 35 ml NaOH 1 N, lalu dkocok selama 5 menit
- Dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit
- Ditambahkan lagi NaOH 1 N sampai permukaan cairan berada pada skala labu Cassia
- Didiamkan selama 1 hari
- Dibaca volume terpen
Contoh Data
Volume contoh = 10,0 ml
Volume terpen = 1,5 ml
Volume eugenol = 8,5 ml
Contoh Perhitungan
Penetapan Kadar Sitronellal
Dalam Minyak Sereh
Dasar
Sitronellal merupakan golongan aldehid yang bersifat pereduksi sehingga dengan hidroksilamin-HCl akan membentuk oksima dan membebaskan HCl. HCl yang dibebaskan, direduksikan dengan KOH-alkohol berlebih terukur, lalu kelebihan KOH-alkohol berlebih terukur dititar oleh HCl memakai indikator BTB yang dalam keadaan netral berwarna hijau.
Reaksi
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan:
- Neraca
- Pipet tetes
- Pipet gondok 10 ml dan 25 ml
- Buret 50 ml
- Statif
Bahan-bahan yang digunakan:
- Contoh minyak sereh
- Alkohol netral
- Indikator BTB
- KOH-alkohol
- NH2OH.HCl
- Larutan HCl 0,5 N
Cara Kerja
- Ditimbang ± 2 gram minyak sereh
- Ditambahkan 2 ml alkohol netral, serta indikator BTB
- Ditambahkan 25 ml KOH-alkohol (dipipet)
- Ditambahkan 20 ml NH2OH.HCl
- Dikocok dan dibiarkan selama 15 menit
- Dititar dengan HCl 0,5 N hingga titik akhir berwarna hijau
- Dilakukan penetapan terhadap blanko
Contoh Data
Vpenitar blanko = 23,70 ml
Vpenitar contoh = 21,25 ml
N HCl 0,5 N = 0,4396 N
Contoh Perhitungan
Hasil Analisis
Hasil analisis total minyak atsiri dibandingkan dengan SNI No. 0075-79 dan SII No. 0006-72 adalah sebagai berikut:
Parameter | Hasil | Standar |
% Eugenol | 85,0 % | 79 – 93 % |
% Sitronellal | 8,27 % | > 35 % |
Pembahasan
Pada hasil analisis diperoleh penyimpangan pada kadar Sitronellal dalam minyak sereh, hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya Sitronellal yang terbang dalam udara/suhu kamar karena sebagian minyak atsiri bersifat mudah menguap atau ketika melarutkan minyak atsiri dengan alkohol netral, mungkin alkohol yang digunakan belum benar-benar netral, sehingga alkohol tersebut akan berekasi dengan KOH, sehinga diperoleh kesalahan negatif.
Simpulan
Setelah melakukan analisis total minyak atsiri dan hasil analisis dibandingkan dengan SNI No. 0025-79 untuk minyak sereh dan SII No. 0006-72 untuk minyak cengkeh, maka dapat disimpulkan minyak sereh yang dianalisis memiliki mutu kurang baik dan minyak cengkeh yang dianalisis memiliki mutu baik.
Daftar Pustaka
Djalil, Latifah Abdul. 2003. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Terpadu. SMAKBo : Bogor.http://www.chem-is-try.org/kategori/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/page/2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar