alert("WELCOME TO elfa Fajri's BLOG");

Senin, 30 Mei 2011

Komunikasi Interseluler Menggunakan Saluran Tabung Nano

Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi ketika kulit Anda terluka dan beberapa hari kemudian luka tersebut akan tertutup dan sembuh dengan sendirinya? Hal tersebut tak lepas dari peran sel-sel yang ada di dalam tubuh untuk kembali membentuk jaringan kulit. Sel merupakan unit fungsional terkecil dalam tubuh seluruh makhluk hidup tak terkecuali manusia yang memiliki peran masing-masing pada jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun bagaimana sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut dapat berkomunikasi membentuk suatu aksi tertentu? Pertanyaan tersebut yang akan dijawab oleh para ilmuwan.
Sepuluh tahun belakangan ini para peneliti telah mengetahui bahwa mayoritas sel tubuh dapat membentuk saluran tabung nano ultra-tipis yang disebut sebagai tunneling nanotubes (TNTs). Saluran ini memiliki ketebalan setara dengan 1/500 dari tebal rambut manusia dan merupakan salah satu mekanisme komunikasi interseluler yang berbeda dari yang sebelumnya diusulkan. Pada tahun 2010, Dr. Xiang Wang dan Professor Hans-Hermann Gerdes dari University of Bergen’s Department of Biomedicine menemukan bahwa sinyal elektrik yang melewati tabung nano ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 1-2 m/s. Mekanisme inilah yang menjelaskan terbentuknya jaringan tubuh pada embrio manusia dan bagaimana luka dapat sembuh.
Dr. Wang menggunakan zat warna fluoresen untuk mendeteksi perubahan intensitas yang terjadi selama perubahan potensial listrik pada membran sel. Ketika dua sel terkoneksi oleh tabung nano yang dibentuk oleh salah satu sel, terjadi depolarisasi pada membran sel tetangganya sehingga terjadi perubahan potensial membran. Hal ini membuat indikator fluoresen yang ada pada membran sel mengemisikan cahaya yang kemudian dianalisis dengan spektrometer. Percobaan ini dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya secara statistik. Hasil penelitian mereka ini telah dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Tabung nano interseluler ini sama sekali tidak permanen. Waktu hidupnya kebanyakan hanya beberapa menit. Hal ini masih diteliti para ilmuwan karena tidak dapat diprediksikan kapan sel membentuk saluran ini. Pembentukan saluran tabung nano interseluler ini memang wajar ditemukan pada banyak sel, tetapi hal ini memang tidak terjadi di semua sel. Penelitian ini juga dilanjutkan untuk mendeteksi pembentukan tabung nano interseluler pada sel otak untuk mengetahui mekanisme kerja pengiriman sinyal yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar