alert("WELCOME TO elfa Fajri's BLOG");

Senin, 30 Mei 2011

Pengen Tau Biang Keladi Rambut Rontok?

Masalah rambut rontok nie, selain kita tau cara pencegahannya, kita juga mesti tau, apa sih sebenernya penyebab rambut rontok?
1. Kehamilan
Telogen effluvium adalah fenomena kerontokan rambut yang terjadi setelah kehamilan, operasi besar, penurunan berat badan secara drastis, dan stres berlebihan. Hal tersebut bisa juga terjadi karena pengobatan seperti antidepresan, dan obat-obatan anti inflamasi non
steroid.
Selama terjadinya telogen effluvium, terjadi perubahan pada pertumbuhan rambut. Proses tumbuh akan lebih cepat berganti ke fase ‘istirahat’ sebelum akhirnya rontok, atau disebut dengan fase telogen. Wanita dengan telogen effluvium biasanya kan menyadari kerontokan pada enam minggu sampai tiga bulan setelah masa-masa stres. Pada puncaknya, rambut bisa rontok sebanyak satu tangan penuh.
Untuk mengobati kerontokan yang terjadi karena kehamilan atau operasi besar harus menunggu kerontokan rambut berkurang. Kerontokan yang terjadi karena pengobatan dapat diatasi dengan pengurangan dosis atau penggantian obat.
2. Genetik
Kerontokan rambut akibat faktor genetik yang dikenal dengan sebutan androgenetic alopecia adalah penyebabkerontokan yang lebih umum terjadi menurut the American Academy of Dermatology. Gen tersebut dapat diwariskan dari ibu atau ayah Anda.
“Wanita dengan ciri ini biasanya mengalami kerontokan di belakan garis poni,” ujar Pamela Jakubowicz, MD, dermatologis dari Montefiore Medical Center di New York, seperti dikutip oleh laman Yahoo! Shine. Kondisi ini terjadi di awal umur 20 tahun dan terjadi dengan proses yang lambat.
3. Hipotiroidis
Jutaan orang, khususnya wanita, menderita penyakit tiroid. Hipotiroidis terjadi ketika tubuh memproduksi sedikit atau lebih hormon tiroid yang bertanggung jawab terhadap metabolisme, detak jantung, dan mood. Hormon tiroid bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh dengan menggunakan oksigen dan energi untuk pertumbuhan rambut, kulit, dan kuku.
Penggunaan obat yang mengandung hormon tiroid sangat bermanfaat untuk menyembuhkan gejala ini.
4. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat mengakibatkan sindrom polycystic ovarian, di mana ovarium memproduksi terlalu banyak hormon pria. Gejala ini biasanya terjadi di awal usia 11 tahun. Sindroma ini dapat mengakibatkan kerontokan, haid tidak teratur, jerawat, kista pada
ovarium. “Ketika Anda menyadari kerontokan di kepala Anda, mungkin Anda akan menyadari kelebihan rambut pada bagian tubuh Anda yang lain,” ujar Dr. Fusco.
5. Anemia
Wanita yang mengalami haid yang terlalu banyak dan tidak cukup mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi akan mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah sebagai kendaraan oksigen ke organ-organ tubuh, dan memberikan energi. Kerurangan darah atau anemia dapat mengakibatkan kepanikan, lemah, sakit kepala, susah berkonsentrasi, penurunan suhu tangan dan kaki, kulit pucat, dan kerontokan.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging sapi, sayuran hijau, sereal, dan kacang-kacangan dapat mengurangi gejala anemia. Selain itu, vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi di dalam tubuh. Wanita membutuhkan 18 mg zat besi per hari, 8 mg setelah menopause.
6. Kulit kepala tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat dapat mengakibatkan peradangan yang mengakibatkan rambut sulit untuk tumbuh. Kondisi kulit kepala yang tidak sehat seperti adanya ketombe. Ketombe menyebabkan kulit kepala berganti sehingga lebih berminyak. Penggunaan sampo yang cocok untuk kulit kepala, perawatan, hingga meminum obat anti jamur dapat mengatasi masalah ini.
7. Penggunaan bahan kimia berlebihan
Terlalu banyak membersihkan kepala, styling, pewarnaan dapat mengakibatkan kerusakan ada rambut. Suhu panas dan bahan kimia dapat melemahkan rambut yang berakibat kerontokan.

Angry Birds for PC dan Mainkan di Komputermu

Download Angry Birds Gratis! Bagi yang sudah tidak sabar untuk mencoba game ini di PC atau notebook dapat mendowloadnya  di sini


Aplikasi penapisan maya untuk identifikasi senyawa aktif dalam tanaman obat


“All models are wrong but some are useful”, ungkap Statistician George E.P. Box sekitar dua puluh lima tahun yang lalu. Hal ini semakin disadari kini ketika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi meningkat secara eksponensial. Pemodelan molekul atau kimia komputasi sangat terbantu dalam hal ini. Beberapa model dan pendekatan, khususnya dalam rancangan obat, telah dikembangkan dan terbukti bermanfaat dalam menghadirkan obat ke pasar guna mengatasi masalaha kesehatan masyarakat. Pembahasan terkait hal ini silakan membaca kembali tulisan ini (Peran Komputer dalam penemuan obat) dan ini (Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi Baru Obat Antidiabetes).
Dalam kaitannya dengan tanaman obat, pendekatan penapisan maya (virtual screening) dapat digunakan dalam mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dengan target tertentu. Penapisan maya merupakan penapisan menggunakan protokol tervalidasi yang biasanya bergantung pada docking maupun kemiripan farmakofor. Seringkali statistik digunakan untuk menilai “kebermanfaatan” dan akurasi protokol penapisan maya. Docking merupakan pendekatan berbasis struktur (dan atau kompleks ligan-protein), sementara kemiripan farmakofor merupakan pendekatan berbasis ligan. Kompleks ligan-protein dapat diakses di Protein Data Bank(www.pdb.org) sementara database ligan teruji, baik aktif maupun inaktif, salah satunya bisa diakses di ChEMBL. Kata kunci dari penapisan maya adalah validasi. Salah satu sumber data untuk validasi untuk beberapa target molekuler protein disediakan di a directory of useful decoys (DUD). Setelah memiliki protokol penapisan maya yang validitasnya diketahui, maka dapat dilakukan uji terhadap senyawa apapun, baik yang tersedia maupun hipotetis, termasuk senyawa-senyawa yang diidentifikasi dalam tanaman obat.
Salah satu contoh praktis dapat dilihat di bagan di bawah ini.
Di bagan tersebut diambil contoh identifikasi senyawa aktif inhibitor enzim siklooksigenase-2 (COX-2) dalam temu lawak. Data senyawa dalam temu lawak diambil dari basis data yang dikembangkan dan dimaintain oleh Dr. Duke. Senyawa-senyawa tersbut diuji secara virtual dengan protokol tervalidasi untuk identifikasi senyawa-senyawa penghambat COX-2. Dari prosedur ini didapat beberapa senyawa yang secara sinergi memberikan potensi pada temu lawak sebagai inhibitor COX-2, salah satunya adalah monodesmethoxycurcumin. Informasi lebih lengkap terkait bagan ini akan disampaikan pada “The 2nd International Symposium on Temulawak Utilization and Application of Curcuma xanthorrhiza through Scientific and Technological Approach toward Better and Healthy Life“, IPB International Convention Center (IICC), 24-29 Mei 2011.
Tulisan di atas merupakan salah satu pemanfaatan pemodelan molekul, khususnya penapisan maya dalam pengembangan tanaman obat. Pendekatan pemodelan molekul pada dasarnya memanfaatkan sifat fisika atom-atom dan interaksinya dalam sistem untuk memprediksi sifat-sifat sistem tersebut. Dalam pengembangan obat alam, salah satu tantangan lain adalah formulasi yang optimal. Bagaimana peran pemodelan molekul dalam hal ini? Pendekatan simulasi dinamika molekul diharapkan menjadi komplemen yang dapat diandalkan. Terkait hal ini, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta berkolaborasi dengan The Institute for Molecular Modeling and Simulation, University of Natural Resources and Life Sciences, Vienna – Austria menyelenggarakanShort Course and Workshop bertajuk Biomolecular Simulation pada 25-27 Juli 2011 (Batch I) dan 28-30 Juli 2011 (Batch II).
Semakin menyebarnya pengetahuan dan pengguna pendekatan pemodelan molekul di Indonesia semoga dapat mempercepat laju modernisasi obat alami Indonesia.http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/aplikasi-penapisan-maya-untuk-identifikasi-senyawa-aktif-dalam-tanaman-obat/

Komunikasi Interseluler Menggunakan Saluran Tabung Nano

Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi ketika kulit Anda terluka dan beberapa hari kemudian luka tersebut akan tertutup dan sembuh dengan sendirinya? Hal tersebut tak lepas dari peran sel-sel yang ada di dalam tubuh untuk kembali membentuk jaringan kulit. Sel merupakan unit fungsional terkecil dalam tubuh seluruh makhluk hidup tak terkecuali manusia yang memiliki peran masing-masing pada jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun bagaimana sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut dapat berkomunikasi membentuk suatu aksi tertentu? Pertanyaan tersebut yang akan dijawab oleh para ilmuwan.
Sepuluh tahun belakangan ini para peneliti telah mengetahui bahwa mayoritas sel tubuh dapat membentuk saluran tabung nano ultra-tipis yang disebut sebagai tunneling nanotubes (TNTs). Saluran ini memiliki ketebalan setara dengan 1/500 dari tebal rambut manusia dan merupakan salah satu mekanisme komunikasi interseluler yang berbeda dari yang sebelumnya diusulkan. Pada tahun 2010, Dr. Xiang Wang dan Professor Hans-Hermann Gerdes dari University of Bergen’s Department of Biomedicine menemukan bahwa sinyal elektrik yang melewati tabung nano ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 1-2 m/s. Mekanisme inilah yang menjelaskan terbentuknya jaringan tubuh pada embrio manusia dan bagaimana luka dapat sembuh.
Dr. Wang menggunakan zat warna fluoresen untuk mendeteksi perubahan intensitas yang terjadi selama perubahan potensial listrik pada membran sel. Ketika dua sel terkoneksi oleh tabung nano yang dibentuk oleh salah satu sel, terjadi depolarisasi pada membran sel tetangganya sehingga terjadi perubahan potensial membran. Hal ini membuat indikator fluoresen yang ada pada membran sel mengemisikan cahaya yang kemudian dianalisis dengan spektrometer. Percobaan ini dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya secara statistik. Hasil penelitian mereka ini telah dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Tabung nano interseluler ini sama sekali tidak permanen. Waktu hidupnya kebanyakan hanya beberapa menit. Hal ini masih diteliti para ilmuwan karena tidak dapat diprediksikan kapan sel membentuk saluran ini. Pembentukan saluran tabung nano interseluler ini memang wajar ditemukan pada banyak sel, tetapi hal ini memang tidak terjadi di semua sel. Penelitian ini juga dilanjutkan untuk mendeteksi pembentukan tabung nano interseluler pada sel otak untuk mengetahui mekanisme kerja pengiriman sinyal yang terjadi.

Dunia Tak Lagi Butuh Energi Fosil

Sekiranya hal itulah yang dapat dikatakan dari hasil studi terbaru yang dirilis oleh tim riset yang dipimpin oleh Mark Z. Jacobson dari Stanford University. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengkonversi seluruh jenis penggunaan bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan dan bersih, dengan begitu dunia dapat meninggalkan bahan bakar fosil.
“Berdasarkan penemuan kami, sebenarnya tidak ada kendala dari segi ekonomi dan teknologi,” kata Jacobson, yang merupakan professor teknik sipil di institusi tersebut. “yang menjadi pertanyaan adalah dari segi aspek sosial dan politik.” Ia dan Mark Delucchi dari University of California-Davis telah menulis dua bagian makalah yang dipublikasikan pada Energy Policy, dimana mereka menilai harga, teknologi, dan materi yang dibutuhkan untuk mengubah dunia berdasarkan rancangan yang mereka buat.
Dunia yang mereka impikan akan sangat bergantung kepada listrik. Rancangan mereka membutuhkan energi angin, air dan cahaya matahari sebagai sumber energi, dengan energi angin dan matahari berkontribusi sekitar 90% dari total energi yang dibutuhkan dunia. Energi geotermal dan hidroelektrik (energi listrik yang berasal dari energi potensial air) masing-masing menyumbangkan 4% dari total energi yang dibutuhkan, dan 2% sisanya akan berasal dari energi ombak dan gelombang pasang-surut.
Kendaraan, kapal, dan kereta akan ditenagai oleh listrik dan sel bahan bakar hidrogen. Pesawat terbang dapat menggunakan bahan bakar hidrogen cair. Rumah-rumah dapat menggunakan pendingin atau pemanas ruangan bertenaga listrik, tidak lagi gas alam atau batubara. Proses komersial dan indutri dapat menggunakan hidrogen atau listrik. Hidrogen dapat dihasilkan dari elektrolisis air. Maka dari itu, energi angin, air, dan matahari akan mendominasi energi dunia.
Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari rancangan yg dibuat Jacobson dan Delucchi ini adalah reduksi kebutuhan energi dunia hingga 30% dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Listrik dan penggunaan sel bahan bakar hidrogen jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan pembakaran bahan bakar fosil.
Kendala yang paling nyata untuk mewujudkan rancangan ini adalah material yang dibutuhkan untuk membangun instalasi panel surya dan turbin angin. Diperlukan berbagai jenis logam dalam jumlah yang cukup besar, seperti besi, nikel, tembaga, aluminium, kromium dan bahkan logam langka seperti platina. Selain itu dalam mewujudkan infrastruktur generator angin yang ideal dibutuhkan lahan yang luas untuk menyediakan jarak agar tidak terjadi interferensi dan turbulensi angin yang digunakan.
“Tetapi rancangan ini sangat mungkin untuk dilaksanakan, bahkan tanpa perlu menggunakan teknologi terbaru. Kita sangat membutuhkan keputusan kolektif tentang bagaimana masa depan dunia yang kita inginkan sebagai masyarakat dunia,” kata Jacobson.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/dunia-tak-lagi-butuh-energi-fosil/
Bagaimanapun rancangan ini sangatlah revolusioner dan merupakan solusi yang baik dalam berbagai permasalahan energi dunia.

Minggu, 29 Mei 2011

Inovasi Terbaru Menuai Hidrogen dari Air

Usaha para ilmuwan dalam mencari energi alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan, terutama sejak memasuki abad ke-21 ini. Hingga saat ini persentase penggunaan energi alternatif masih sangat sedikit dikarenakan efektivitas dan efisiensinya yang tergolong masih kecil. Hal seperti ini juga tampak pada penggunaan bahan bakar hidrogen. Meski beberapa perusahaan otomotif seperti Ford dan Honda telah merilis mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit. Problema ini tak lepas dari mahalnya hidrogen cair karena biaya produksinya yang dapat dikatakan tidak murah.
Hidrogen memiliki banyak kelebihan, antara lain memiliki energi pembakaran yang besar per satuan massa hidrogen dan merupakan bahan bakar yang sangat bersih karena emisi pembakarannya berupa air (H2O). Baru-baru ini, tim peneliti dari School of Chemistry Monash University Australia telah menemukan inovasi baru dalam mengubah air menjadi hidrogen lewat proses elektrofotokatalisis yang terinspirasi dari cara tumbuhan mengubah air menjadi oksigen.
Para ilmuwan di dunia mengakui bahwa bagian tersulit dari mengubah air menjadi bahan bakar adalah mengonversi air menjadi hidrogen dan oksigen. Tim peneliti yang telah mempublikasikan hasil
penelitian mereka di jurnal Nature Chemistry ini berhasil membuat sistem sel konversi air menjadi hidrogen menggunakan katalis berbasis logam mangan (Mn). Katalis ini sendiri memiliki struktur molekul yang menyerupai mineral mangan birnessite [(Na0.3Ca0.1K0.1)(Mn4+,Mn3+)2O4 · 1.5 H2O].
Tim peneliti tersebut memanfaatkan tingkat oksidasi dari ion mangan, terutama mangan (II) dan mangan (IV) untuk mengoksidasi air menjadi oksigen dan hidrogen. Pemberian tegangan listrik akan mengubah mangan (II) pada birnessite teroksidasi menjadi mangan (IV). Selanjutnya pemaparan dengan cahaya matahari akan mengembalikan bentuk mangan (IV) menjadi mangan (II) sekaligus mengubah dua molekul air (H2O) menjadi satu molekul gas oksigen (O2), empat proton (H+), dan empat elektron. Selanjutnya keempat proton dan elektron tersebut bergabung menjadi dua molekul gas hidrogen (H2). Siklus katalis mangan berlangsung cepat dan voltase listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan elektrolisis langsung air menggunakan elektroda inert.


Inovasi ini terbukti menghasilkan gas hidrogen dari air secara lebih mudah dan murah. Penemuan ini diharapkan akan menginspirasi produsen bahan bakar hidrogen di dunia untuk mengaplikasikannya sehingga akan terwujud penggunaan bahan bakar hidrogen yang mengglobal.